NCL Madiun, Agustus 2020 – Rasanya hampir bosan mengetahui informasi tentang peluang bekerja sambil keliling dunia yang sering digaungkan sekolah perhotelan atau sekolah kapal pesiar dalam media promosinya. Banyaknya informasi yang beredar jelas sudah banyak memberikan kita wawasan, jika bekerja di kapal pesiar memiliki banyak keuntungan yang tidak kita temui jika memilih pekerjaan darat. Meskipun begitu, masih saja ada yang bertanya, “kok bisa?”, tentu jawaban sederhananya adalah, karena kapal pesiar tidak menetap di satu tempat, kapal pesiar itu mengapung, bergerak dan berpindah tempat. Apalagi kapal pesiar dilabel dengan bisnis pariwisata yang bisa membawa penumpangnya mengeksplorasi banyak tempat dalam kegiatan wisatanya. Tidak peduli apakah mereka membayar sejulah uang untuk menikmati fasilitas yang tersedia, atau yang bekerja menjalankan operasional diatas kapal pesiar. Semuanya tentu diangkut dalam satu bahtera yang sama, ke tujuan yang sama, juga dengan pengalaman yang sama. Tapi dibalik itu, ternyata ada satu hal yang perlu kita kritisi, terutama soal fakta pekerjaan di kapal pesiar untuk orang Indonesia. Untuk itulah, dalam setiap artikel yang kami sajikan, tidak melulu membahas soal keuntungan, tapi juga menunjukan bukti nyata sebagai penggugah inspirasi, bahwa semua orang punya kesempatan yang sama, untuk bisa mewujudkan impian, untuk bisa bekerja di kapal pesiar, bersama kami, NCL Madiun.
Seperti yang ingin kami hadirkan dalam artikel kali ini, mengangkat profil pemuda asal kota reog Ponorogo bernama lengkap Imam Mahfud Syarifuddin. Berawal informasi dari seorang kerabat dekat yang sudah bekerja di kapal pesiar, mas Imam rela meninggalkan bangku kuliahnya di salah satu perguruan tinggi, demi merubah target yang ingin dicapai, lebih tinggi lagi. “Waktu itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Ponorogo dan sudah masuk 2 semester di jalur pendidikan jurusan IPA, tapi saya memutuskan banting setir ke dunia perhotelan, karena mempertimbangkan peluang masa depan yang sangat menjanjikan, selain itu, pertimbangan saya juga soal biaya dan alokasi waktu yang dibutuhkan jika saya kuliah, mengingat dulu itu bapak saya mau pensiun, akhirnya saya memutuskan keluar dari kuliah umum dan pindah ke NCL Madiun dengan harapan bisa langsung kerja tanpa membutuhkan waktu yang lama”, ungkapnya.
BACA JUGA : WASPADALAH..!! 8 Hal Sepele Yang Bisa Membuat Karir Kamu Berantakan.!?
Setelah menempuh pendidikan di NCL Madiun selama 6 bulan, pemuda yang akrab di sapa mas imam ini melanjutkan ceritanya, “ Selama menempuh pendidikan 6 bulan di NCL Madiun ada banyak hal menarik yang saya dapatkan dari mulai materi yang diberikan itu disampaikan dengan menyenangkan jadi tidak merasa terbebani oleh materi pendidikan yang diberikan, tidak seperti waktu kuliah umum dulu yang lebih membosankan, saya ini kan orangnya lebih suka praktek karena latar belakang saya dulu kan sekolah di SMK PGRI 2 Ponorogo, jadi merasa lebih cocok di NCL Madiun karena materi dan praktek seimbang. Ada lagi yaitu soal bahasa inggris yang dulunya musuh bebuyutan saya waktu sekolah SMK, malah sekarang jadi kewajiban dan dituntut untuk bisa, awalnya sih sempat enggak cocok gitu dengan bahasa inggris, tapi seiring berjalannya waktu ternyata yang diajarkan oleh dosen bahasa inggris NCL Madiun sangat berbeda dulu ketika SMK, disini (NCL Madiun, red) lebih fun (menyenangkan, red) untuk penyampaian materi bahasa inggris, jadi dari tidak suka malah berbalik menjadi suka belajar bahasa inggris” ujarnya.
“Setelah menyelesaikan masa pendidikan 6 bulan, saya kemudian melanjutkan magang di Gumaya Tower Hotel Semarang, waktu itu kebetulan saya yang pertama kali memilih hotel tersebut, jadi belum ada kerjasama sebelumnya dengan hotel tersebut, Allhamdulilah dengan bantuan dari NCL Madiun akhirnya bisa juga bekerja sama dengan Gumaya Tower Hotel Semarang, karena di NCL Madiun itu ada fasilitas bebas memilih hotel tempat magang, dan saya memilih hotel itu (Gumaya Tower Hotel Semarang, red) karena dekat kerabat saya yang ada di Semarang jadi bisa menghemat biaya hidup, untuk hotel tempat magang itu ada yang dapat asrama ada yang tidak tergantung manajemen hotel juga” tuturnya.
“Ternyata di hotel tempat saya magang, sistemnya kita magang cuma 3 bulan saja, terus yang 3 bulan selanjutnya itu sudah dianggap kerja, jadi kita digaji, ya walaupun belum penuh, tapi kan lumayan buat uang jajan, untuk sertifikat magang tetap diberikan 6 bulan keterangannya, selesai magang saya langsung kerja di hotel itu (Gumaya Hotel Tower Semarang) sembari mencari pengalaman kerja” sambungnya.
BACA JUGA : HEBAT..!! Lulusan NCL Madiun Sudah Punya Penghasilan Setara Manager..!?
Pemuda yang gemar olahraga sepak bola ini melanjutkan cerita pengalamannya. “Saya masih berstatus karyawan di hotel itu (Gumaya Tower Hotel Semarang, red) dan saya mendapatkan informasi dari BKK NCL Madiun bahwa akan mengadakan tes kapal pesiar di kampus dengan agen kapal pesiar resmi dari Yogyakarta yang memang sudah sejak lama bekerja sama dengan NCL Madiun, lalu saya memberanikan diri untuk ikut tes kapal pesiar. Allhamdulilah pada tes pertama, saya langsung diterima kerja di kapal pesiar Carnival Cruise Line, Amerika” imbuhnya
“Setelah diterima proses selanjutnya adalah pengurusan dokumen keberangkatan, karena untuk bekerja di kapal pesiar kita harus mempunyai dokumen yang lengkap, tanpa dokumen yang lengkap kita tidak dapat bekerja di kapal pesiar. Allhamdulilah lagi untuk pengurusan dokumen kita juga dibantu dan dipandu oleh NCL Madiun, jadi terasa lebih mudah untuk proses pengurusannya, setelah semua dokumen sudah jadi berangkatlah saya bekerja di Kapal Pesiar Carnival Cruise Line, Amerika” tambahnya.
Sebelum mengakhiri tanya jawab, mas Imam mengaku bangga sekaligus bersyukur menjadi bagian dari NCL Madiun. “Memang ada banyak sekolah perhotelan, saya pun sering bertukar pengalaman dengan siswa di sekolah hotel lain, terkadang dalam hati ikut merasa prihatin, ketika mendengar banyak ketidak-sesuaian dari sekolah perhotelan mereka masing-masing, banyak kekurangan, banyak ketidak-sesuaian, banyak cerita-cerita yang sebenarnya tidak sesuai dengan fakta yang ada. Saya tidak banyak berkomentar, takut nanti dikira menyombongkan diri, yang jelas saya selalu mengatakan “ke NCL aja” kepada orang-orang yang sedang mencari referensi atau rekomendasi sekolah perhotelan.” kata mas Imam.
BACA JUGA : BONGKAR HABIS..!! Rahasia Keunggulan NCL Madiun Yang Belum Tentu Ada Di Tempat Lain.
Seperti biasa, sebagai penutup mas imam memberikan sedikit pesan buat adik-adik kelas di NCL Madiun yang sedang berjuang dan berusaha mengikuti jejak sukses para seniornya, “Jangan lupa bersyukur atas apa yang sudah kalian dapatkan, bekerja dengan hati yang iklhas, total, fokus, komitmen dan harus konsisten. Semangat dalam bekerja, intinya sih jangan pernah mengeluh, karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar juga membutuhkan usaha yang sama besarnya” – Selesai.
Leave a Reply
Your email is safe with us.