NCL Madiun, Maret 2021 – Ada banyak cerita di NCL Madiun. Kalimat ini sering sekali kami sampaikan kepada calon mahasiswa baru yang ingin mengikuti pendidikan di NCL Madiun. Hampir semua versi bisa disampaikan sesuai dengan kebutuhan calon mahasiswa dalam menggali informasi seputar dunia Hospitality Industry. Beberapa diantaranya memberikan inspirasi, ada juga yang seketika memompa motivasi, tapi terkadang ada juga yang akhirnya malah menyiutkan nyali. Semua itu kami kembalikan dalam penilaian setiap orang. Karena jika berbicara peluang, kesempatan dan realitas yang akan ditemui dalam dunia kerja perhotelan ataupun kapal pesiar dari berbagai sudut pandang, setiap orang berhak untuk berkesimpulan.
Seperti yang akan kami kisahkan dalam artikel ini, dari seorang alumni NCL Madiun bernama Putri Diana, yang memilih NCL Madiun hanya karena iseng dan suka dengan penampilan seragam NCL Madiun. “seragamnya NCL bagus aja gitu dilihatnya, dari situ jadi pengen aja sih nyoba-nyoba ke NCL, padahal saya itu ga tau NCL itu sekolah apaan, tapi ya udah nyoba aja, karena sebenernya saya itu males kuliah, tapi dari pada di rumah aja, iseng pengen nyobain keluar kampung aja lah” ujarnya ketika diwawancarai via aplikasi perpesanan online.
FYI, tercatat atas nama Putri Diana merupakan alumni NCL Madiun tahun angkatan 2019. Sebelum di NCL Madiun, mbak Putri merupakan alumnus dari SMA di kawasan Lampung Barat, Sumatera Selatan. Niatnya untuk merantau ke jawa timur, ternyata membuahkan hasil yang membanggakan. Meskipun pada awalnya hanya coba-coba, iseng mengisi waktu, namun setelah memasuki kampus NCL Madiun, mbak Putri langsung dibimbing, diarahkan, dibina dan dibimbing dan sampai akhirnya bisa menembus bursa kerja di tingkat Internasional dengan bekerja pada sebuah Hotel bintang 4 di Dubai, Timur Tengah.
Tidak kurang dari 8 juta rupiah bisa dia dapatkan setiap bulan dari pekerjaannya di departemen Food Beverage Service. “Awalnya saya bekerja di Double Three Hilton Hotel, tapi masuk 2020 saya pindah ke Hilton Beach Resort. Sebenarnya kalau dilihat dari Take Home Pay nya sih standar lah ya, tidak jauh beda dengan yang di Indonesia, cuma sistem tiping nya aja yang lebih besar, bahkan kalau udah masuk bulan Desember gitu, bisa dapet 10 jutaan keatas”. Kata mbak Putri.
Jika para pembaca kritis, maka tentu sebagian dari pembaca akan mengatakan kalau semua informasi diatas adalah cerita dari versi sisi enaknya, sisi positifnya, sisi keuntungannya. Bagaimana dengan sisi tidak enaknya? Sebagai penulis tentu kami sebisa mungkin memahami apa yang ada dalam benak pembaca, oleh karena sebab itu, ketika kami menanyakan cerita dari versi lainnya, narasumber pun dengan tegas dan lugas menyampaikan, “semua itu pasti ada sisi enak dan tidak enaknya, dirumah yang cuma mager aja ada sisi tidak enaknya, jenuh! Ya kan? Apalagi saya disini yang bekerja dan jauh dari keluarga di Indonesia, tentu ada lah sisi tidak enaknya, jujur kalau buat saya, cuma soal makanan aja, saya kangen makan nasi padang!” – Selesai
Leave a Reply
Your email is safe with us.