NCL MADIUN, February 2018 – Perkembangan industri pariwisata terutama yang menggunakan sarana angkut kapal pesiar dewasa ini semakin menunjukan peningkatan yang signifikan. Dikutip dari situs kapalpesiar.org dari salah satu artikelnya yang berjudul “Kapal Pesiar Baru Yang Akan Bermunculan Di Tahun 2018” menyebutkan bahwa, “bisnis kapal pesiar yang terus menunjukan tren peningkatan global, membuat para perusahaan kapal pesiar terus berlomba dan berpacu untuk membuat kapal-kapal pesiar yang baru dan inovatif dalam segala hal”. Lantas, apa peluangnya untuk Sumber Daya Manusia Indonesia yang ingin menjadikan pekerjaan sebagai Crew di kapal pesiar di masa-masa yang akan datang?
Kapal Pesiar merupakan alat transportasi air (Ship) yang difungsikan sebagai akomodasi pariwisata para wisatawan melalui kegiatan berpelesir (Cruise). Banyak orang menyebut dan menyamakan Kapal Pesiar (Cruise Ship) sebagai hotel yang mengapung (The Floating Hotel), bahkan tidak sedikit juga yang menyebut dan menyamakannya sebagai kota yang terapung (The Floating City). Hal ini bukanlah sebuah dongeng yang diceritakan dari mulut ke mulut, namun menjadi sebuah fakta yang dapat dipercaya. Ada banyak sekali artikel dan video yang bertebaran di internet bagi Anda yang ingin mengetahui selayang pandang tentang Kapal Pesiar.
Informasi yang tidak banyak diketahui bahwa bekerja di Kapal Pesiar itu sangat mudah adalah, kurangnya wawasan seseorang terhadap kapal pesiar, kebanyakan dari mereka masih berpikiran bahwa bekerja di kapal pesiar itu sama dengan bekerja pelayaran. Hal ini bisa kita lihat dari perbedaan jenis kapalnya, dimana pelayaran lebih identik dengan kapal-kapal yang berfungsi untuk sarana angkut perniagaan sedangkan kapal pesiar lebih digunakan sebagai akomodasi pariwisata.
Apabila digali lebih jauh lagi, mengenai peluang kita sebagai Warga Negara Indonesia yang ingin mengambil peluang kerja sebagai Crew di kapal pesiar ini. Maka akan ditemukan sebuah rahasia unik yang jarang sekali diketahui oleh kebanyakan dari kita. NCL Madiun sebagai Lembaga yang memberikan pendidikan dan pelatihan kerja di bidang perhotelan dan kapal pesiar, menjawab hal ini melalui sebuah pernyataan singkat yang disampaikan oleh Bapak Fajar Firmansyah, selaku Humas di NCL Madiun, beliau mengatakan “orang-orang dari sejumlah negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan Myanmar memiliki peluang besar untuk bekerja di Kapal Pesiar dikarenakan Perusahaan Kapal Pesiar bisa memberikan upah berupa gaji yang relatif lebih sedikit, sehingga bisa mengurangi biaya operasional mereka (perusahaan kapal pesiar).” Diwawancarai lebih lanjut ketika bersua dengan tim redaksi NCL Madiun di sebuah cara pertemuan komunitas hotelier di Surabaya, beliau menjelaskan bahwa “Memang sedikit sih, untuk kontrak pertama, gaji yang kita terima berkisar mulai 700 sampai 900 USD. Tapi coba jika di rupiahkan dengan kurs 1 USD dengan nilai tukar rupiah rata-rata di angka Rp. 13.000, setidaknya kan gajinya per bulan sudah di angka 9 sampai 11 jutaan per bulan. Coba kalau di Indonesia, itu kan gaji seorang Manager! Apalagi kalau naik posisi, naik gaji sampai 2500 sampai 3000 USD, ya bisa dikalikan sendiri”
Berbicara lebih jauh lagi, beliau juga menjelaskan bahwa, “Untuk standar Warga Negara Asing seperti misalnya orang Amerika atau Eropa yang mereka tinggal dan hidup disana, gaji segitu (700-900 USD) tidak mungkin cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka, tapi kita orang Indonesia digaji segitu kan kita hidupnya tetap pulang ke Indonesia, sedangkan di kapal pesiar fasilitas seperti makan, hunian dan lain sebagainya juga sudah gratis. Jadi ya kalau tidak gaya hidupnya tidak boros, pasti bisa berhasil bawa pulang uang banyak ketika pulang ke Indonesia, setidaknya untuk 1X kontrak saja selama 8 bulan, kalau rata-rata per bulan 5 juta bisa kita tabung, pulang bawa uang 40 juta kan? Itu logikanya dan itulah rahasianya”
32 Comments
Leave your reply.