NCL Madiun, Agustus 2020 – Sukses itu proses! Semoga belum bosan dengan slogan itu ya. Bukan apa-apa, tapi memang generasi muda sekarang perlu sering di ingatkan, supaya bisa lebih sabar, tekun dan konsisten. Adanya permasalahan harus direspon dengan berbagai pertimbangan. Bisa jadi dalam pertimbangan itu kita benar melangkah atau malah sebaliknya. Namun tenang aja bro n sis, yang terpenting jangan takut mencoba, karena itulah bagian dari pembelajaran, bagian dari proses. Setiap proses akan melahirkan pengalaman sekaligus pemahaman terhadap sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Nah, kebetulan kali ini penulis menghadirkan figur inspiratif dari alumni NCL Madiun yang sedikit kisah yang tidak menyenangkan sebelum meraih keberhasilan. Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi buat kita semua, untuk berani mencoba, tidak takut gagal dan yakin bahwa semua itu akan indah pada waktunya. Cieee……..
Bernama lengkap M. Ghina, merupakan pemuda kelahiran provinsi ujung barat Indonesia, Aceh. Daerah yang dikenal dengan istilah “Serambi Mekkah” ini berjarak jauh sekali dengan NCL Madiun. Namun kemauan yang kuat dari seorang M. Ghina akhinrya mengantarkan pria yang mengambil departemen Housekeeping ini sukses berkarir lewat NCL Madiun, “dulu ketika lulus dari kelas 12 memang mempunyai tujuan untuk melanjutkan pendidikan di jurusan perhotelan, karena kan sudah jamannya internet, jadi ya kalau kita mau cari informasi, lebih mudah menggunakan internet, meskipun agak was-was juga sama banyaknya modus penipuan. Tau NCL Madiun ini dari YouTube, berawal dari sinilah saya mencari informasi lebih banyak melalui website dan media social resmi NCL Madiun, untungnya juga pihak NCL itu ramah dalam menyampaikan informasi, baik lewat chat atau saluran telepon, bahkan sempat juga video call” ujar M. Ghina.
BACA JUGA : Alumni SMK PGRI 6 Ngawi Yang Mendunia.!!
- Ghina kemudian berangkat ke jawa timur sebagai mahasiswa perantauan, untuk pertama kalinya lepas dari keluarga dan orangtua M. Ghina menuturkan “gak bisa bahasa jawa, itu yang jadi kendala pertama saya. Tradisi dan kebiasaan di daerah saya (Aceh, red) dan di Madiun juga berbeda, adaptasi itu harus meskipun sampai beberapa bulan, sampai akhirnya saya bisa membiasakan diri. Biaya hidup juga lumayan banyak, karena memang 100% saya masih menggantungkan diri sama kiriaman uang dari rumah, jadi kalau uang habis dan kiriman belum sampai, ya gimana ya, pokoknya harus bisa mengatur. Untungnya di NCL Madiun ada fasilitas bekerja sambil kuliah, ini hal yang sangat menguntungkan bagi saya, jadi setelah kuliah saya ikut bekerja untuk bisa mendapatkan tambahan uang”.
- Ghina juga menuturkan, selama mengikuti pendidikan di NCL Madiun, banyak pengalaman yang dia dapatkan. “Alhamdulillah, saya pernah ikut ke Bandung dalam rangka ujicoba tes seleksi program magang ke Thailand. Waktu itu ada sekitar 12 orang, ditemani sama Mr. Ho, kita naik kereta api dari Madiun ke Bandung, sampai disana udah tengah malam, terus kita makan nasi goreng di pinggir jalan, naik angkot sampai ke rumah singgah, baru bisa istirahat jam setengah 4 pagi, itu pun tidurnya di garasi bareng-bareng, jam setengah 6 pagi harus sudah bangun untuk persiapan.
- Ghina juga kembali bercerita, “Selain ke Bandung, saya juga pernah mengikuti tur di dalam kapal pesiar di Semarang. Bareng sama Mr. Ho kita rombongan naik mobil dari Madiun ke Semarang. Pernah juga ikut tur menginap di hotel berbintang di daerah Solo. Seru sih jadi akhirnya bisa tau daerah-daerah lain di pulau Jawa. Banyak pengalaman yang saya dapat, sebelum akhirnya saya mengikuti magang di The Sultan Hotel & Residence Jakarta”
“Ada pengalaman menarik ketika saya magang di hotel tersebut, kebetulan saat itu bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Game 2019, tempatnya berpusat di GBK (Stadion Gelora Bung Karno, red) persis ada di depan hotel tempat saya magang. Jadi banyak bertemu dan berinteraksi dengan atlit dalam dan luar negeri, bangga dan terharu bisa bertemu dengan mereka” imbuhnya.
Melanjutkan cerita, M. Ghina mengaku bersyukur telah memilih NCL Madiun. “Pilihan saya memilih NCL Madiun tepat, bahkan diluar harapan, rasanya dari biaya dikeluarkan dengan pengalaman, ilmu dan hasil yang di dapatkan lebih dari sesuai. NCL Madiun pun memberikan penyaluran kerja untuk saya di Hotel Boudl Arab Saudi” sambungnya.
“Untuk bekerja diluar negeri itu membutuhkan dokumen yang harus disiapkan seperti paspor, visa dan tes kesehatan. Wah kalau diceritakan bisa panjang sekali, karena memang saya tidak menggunakan jasa calo, seperti yang disarankan banyak teman-teman saya, saya tetap mengikuti arahan dari kampus, semuanya dibantu dan dibimbing oleh pihak NCL Madiun untuk mengurus dokumen tersebut” sambung M. Ghina.
BACA JUGA : SERING DIREMEHKAN..?? Baca Ini Untuk Motivasi Diri.!!
“Memasuki dunia kerja di Hotel Boudl Arab Saudi ini adalah pengalaman pertama kali buat saya bisa ke luar negeri. Tiga bulan bekerja di Hotel Boudl Cornish Arab Saudi, jujur saya merasa kurang nyaman, saya merasa lingkungan kerja disana kurang bagus, bukan sistemnya, tapi orang-orangnya yang kurang bisa mengikuti aturan, masih ada kayak istilah “junior harus nurut sama senior”, jadi kayak saya itu sering dimanfaatkan, dikerjain, di tes macam-macam lah, pokoknya aturan mereka sendiri, dari manajemen padahal tidak ada aturan seperti itu, ya berani tidak berani akhirnya saya melapor ke HRD untuk minta pindah hotel, pihak HRD kemudian melakukan semacam investigasi dengan mengumpulkan bukti-bukti, lalu kemudian saya dipindah ke Hotel Bould Al Khobar Arab Saudi. Eh, baru kerja dua bulan di Hotel Boudl Al Khobar Arab Saudi harus mengelus dada lagi dikarenakan hotel ditutup karena ada Pandemi Covid-19. Ya hanya bisa pasrah, sabar dan terus berdoa. Kalau masih di Indonesia sih mungkin tidak sesulit kalau diluar negeri ya, pokoknya benar-benar harus kuat mental” ujarnya.
“Saya pun sempat merasa “down” (pesimis, red) juga waktu itu, tapi saya tetap memotivasi diri saya sendiri untuk tetap kuat dalam mengahadapi semua ini. Sekali lagi juga karena peran NCL Madiun, meskipun jarak jauh Indonesia – Arab Saudi, saya masih bisa mendapatkan perhatian meskipun sebatas “chatingan” (berkirim pesan lewat media perpesanan online, red). Dan Allhamdulilah, kurang lebih dua minggu kemudian saya di panggil oleh HRD bahwa saya akan dipindah ke Hotel Bold Abha Arab Saudi, rasa terharu dan bahagia campur aduk jadi satu. Membuat saya menjadi lebih bersemangat lagi dalam bekerja” ucap M. Ghina.
Memang dalam hidup, tidak selamanya yang kita harapkan bisa menjadi kenyataan, kadang kita harus melewati berbagai tantangan, ujian dan permasalahan yang membawa kita pada sebuah dilema, mau lanjut atau menyerah. Cerita dari figure M. Ghina diatas bisa memberikan contoh kepada kita semua, bahwa kesabaran, tekun dan konsisten dalam bersikap akan membawa kita pada pendewasaan diri, melihat kehidupan dan proses dalam sudut pandang yang lebih luas.
“Perjuangan itu tidak mudah, kalau ingin mudah yang tidak perlu berjuang. Ibarat dalam tes atau ujian, kalau mau hasil yang orisinil ya harus belajar, kalau mau lolos ya harus berusaha. Kenyataannya, meskipun sudah belajar pun kadang hasilnya tidak sempurna, sudah berusaha pun kadang masih harus mengulang sampai bisa lolos. Beda dengan mencontek atau pakai cara-cara instan, mungkin kita bisa mendapatkan nilai yang bagus, mungkin kita bisa lolos tes dan lain sebagainya, tapi tidak ada pengalaman yang kita dapat, padahal yang namanya pengalaman itu mahal harganya. Dosen saya pernah bilang, orang yang pintar belum tentu berpengalaman, tapi yang berpengalaman sudah pasti pintarnya. Sesederhana itu. Selain memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan wawasan, mental juga harus disiapkan, mental yang kuat dalam diri kalian, dunia kerja beda dengan saat masih belajar di kampus, terbisa tinggal bersama keluarga juga berbeda ketika harus merantau, hadapi setiap permasalahan dengan keyakinan semangat dan doa. Dan terimakasih buat NCL Madiun, untuk semuanya” Selesai.
Leave a Reply
Your email is safe with us.