NCL Madiun, Agustus 2020 – Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Berdasarkan hal inilah, penulis mencoba menggali inspirasi lebih dalam tentang pentingnya mengatur, mengelola dan memimpin diri sendiri. Tidak berlebihan jika dalam artikel kali ini, penulis menghadirkan kata manajemen di dalam judul, karena memang tidak salah, jika upaya untuk mengelola, menata, mengatur dan mengorganisir adalah bentuk dari sebuah manajemen. Hanya saja dibedakan menjadi 2 skala besar. Makro dan Mikro. Jika berbicara dari sudut pandang makro, kita bisa mengambil contoh dari pengelolaan komunitas, kelompok, yayasan bahkan perusahaan, dimana tata kelola dan pengorganisiran yang dilakukan, berada dalam skala luas dan menyangkut banyak aspek.
Dalam manajemen mikro, kita bisa mengambil contoh yaitu diri kita sendiri, dimana kita pun secara disadari atau tidak, punya tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk menata diri kita, mengelola pikiran kita, mengatur hidup kita, untuk satu atau berbagai tujuan. lalu, apa hubungannya dengan perhotelan? Sebagai jawabannya, mari kita simak beberapa poin inspiratif soal belajar ilmu manajemen versi orang perhotelan yang dihimpun redaksi, berdasarkan kisah nyata dan kumpulan pengalaman pribadi, selama menekuni dunia kerja, baik di lingkup perhotelan, maupun kapal pesiar. Semoga bermanfaat!
BACA JUGA : BEDA BOS….!!!! CEK SINI BIAR TAU BEDANYA HOTEL DAN PENGINAPAN
MANAJEMEN GROOMING
Mengutip iklan sebuah semir sepatu terkemuka, “your success start from below” yang artinya, suksesmu dimulai dari bawah. Secara harfiah, memang kesuksesan itu bertahap, mulai dari level yang paling dasar lalu beranjak naik melalui tingkatan ke tingkatan. Namun, dalam pesan promosi yang ingin disampaikan kepada publik, seakan mengingatkan kita, bahwa hal kecil seperti menyemir sepatu sebagai bagian dari kerapian berbusana, seringkali terlupakan begitu saja. Padahal ini bisa memberikan pengaruh cukup besar dalam cara kita mengatur gaya berpenampilan.
Maka dari itu, Manajemen Grooming (menata penampilan, red) bagi orang perhotelan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam aktifitas kerjanya sehari-hari. Bagaimana tidak, dunia kerja yang mewajibkan kita untuk selalu memberikan Excellent Service (Pelayanan Sempurna, red) ini memberikan penilaian khusus terhadap cara kita berpenampilan. Kesalahan dalam mengabaikan hal ini bisa jadi penghambat terbesar kita untuk bisa mencapai promosi atau kenaikan jabatan. Belum lagi soal lain, seperti gaya rambut, kebersihan area mulut, kebersihan dan aroma tubuh kita, mungkin juga soal riasan bagi kaum perempuan atau penambahan aksesoris seperti jam tangan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut bisa menjadi checklist (daftar urut, red) yang perlu kita atur dalam membiasakan diri untuk konsisten dalam mengatur tata Manajemen Grooming.
BACA JUGA : TRIK BIAR SEMUA ORANG DI TEMPAT KERJAMU HERAN SAMA CARA KERJAMU…!!!
Ada banyak hal yang harus kita ketahui, kita pelajari dan kita terapkan jika kita ingin memberikan nilai tambah kita dalam segi berpenampilan saat berkompetisi meraih posisi di dunia kerja Hospitality Industry. Untuk alasan itulah, Manajemen Grooming menjadi salah satu materi terpenting yang ada di NCL Madiun.
MANAJEMEN PRIORITAS
Sebagai insan perhotelan, idealnya kita bisa menjadi orang yang multi-tasking (bisa melakukan banyak hal, red). Kenapa? Karena dunia kerja ini bergerak di bidang jasa pelayanan. Seperti yang pernah kita pelajari dalam ilmu ekonomi, bahwa industri secara garis besar dibagi menjadi 2 kategori. Industri yang bergerak di bidang barang dan jasa. Hotel atau Kapal Pesiar menjadi satu diantara sekian banyak industri yang bergerak di bidang jasa. Beda dengan pabrik yang cenderung memproduksi barang. Jika kita bicara barang, tentu saja lebih mudah untuk memberikan solusi ketika terjadi gagal produk dari pihak konsumen. Jaminan produk, servis suku cadang sampai penggantian unit baru bisa jadi solusi yang sering kita dapatkan. Soal masalah yang timbul dalam pelayanan jasa? Oh tidak semudah itu ferguso! Kita perlu memikirkan banyak hal dari sisi emosional konsumen.
Kecewa terhadap pelayanan yang coba kita berikan, tidak hanya cukup dengan kata maaf. Mengembalikan mood (emosi, red) pihak konsumen seringkali membutuhkan cost (biaya, red) yang lebih besar dari sekedar penggantian produk dalam industri barang tadi. Oleh karena itu, manajemen prioritas perlu dimiliki oleh orang-orang perhotelan, Alasannya sederhana kok, siapa sih orang yang tidak suka di prioritaskan? Artinya ketika kita bisa menempatkan skala prioritas kita dalam memberikan pelayanan, tentu akan menjadi sebuah nilai tambah. Lantas, apa hubungannya dengan multi-tasking yang disebut diatas? Tantangan untuk bisa menempatkan skala prioritas di tengah suasana kerja yang mau tidak mau membuat kita menjadi orang yang multi-tasking, tentu perlu sebuah trik dan ilmu manajemen, manajemen prioritas namanya. Terutama ketika kita dihadapkan pada sebuah pilihan, antara kebijakan perusahaan atau kepuasan tamu. Mana kira-kira yang akan kita prioritaskan? Untungnya di NCL Madiun, ilmu manajemen prioritas juga menjadi ilmu yang diajarkan kepada seluruh peserta didiknya. Keren kan?
BACA JUGA : PENAMPILAN RAPI MENGUNDANG REJEKI..!!
MANAJEMEN EMOSI
Luas sebenarnya kalau kita berbicara soal manajemen emosi, karena sedikit banyak hal ini berkaitan dengan ilmu psikologi, dimana semua orang punya tingkatan emosi yang berbeda-beda. Ada yang mudah marah. gampang tersinggung, humoris, cuek, perhatian, dan lain sebagainya. Lantas emosi apa saja yang perlu ada atau perlu di kelola oleh orang-orang yang memilih Hospitality Industry sebagai jalan karirnya? Dari pengalaman pribadi penulis, setidaknya kita harus bisa bersikap profesional. Bisa memisahkan emosi pribadi saat memasuki jam kerja tentu tidak mudah, perlu latihan dan jam terbang tinggi untuk bisa membiasakan hal ini. Kuncinya adalah manajemen emosi, dimana kita harus mengenal dan memahami diri kita sendiri.
BACA JUGA : TERLALU KREATIF..!! CURI START DEMI TEMBUS GAJI 24 JUTA PER BULAN..!!
Hindari apa yang tidak kita sukai untuk menjaga mood kita tetap bagus sepanjang jam kerja, merupakan latihan pertama sebelum akhirnya kita menjadi kebal dan terbiasa. Lakukan apa saja yang membuat kita menjadi orang yang penuh semangat sehingga aura dan karisma dari dalam kita bisa keluar memancar kepada orang-orang yang berada di sekeliling kita, baik itu di kalangan konsumen atau tamu, terlebih lagi dengan sesama rekan kerja juga pimpinan. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dalam sebuah manajamen perhotelan atau perusahaan kapal pesiar menyediakan waktu khusus untuk karyawannya agar dapat berbagi dan bersenang-senang, melakukan berbagai kegiatan hiburan yang atraktif demi tujuan untuk menjaga mood kita agar selalu berada dalam garis on-fire! Apakah hal seperti ini ada di NCL Madiun? Bukan hanya ada, tapi memang sudah menjadi tradisi. Itulah kenapa di beberapa kesempatan dan media publikasi yang disebarkan NCL Madiun, menampilkan kalimat “So Much Fun at NCL Madiun!” Selesai.
Komentar Terbaru