NCL Madiun, July 2019 – Susah Dapat Kerja! Benarkah demikian? Jangan-jangan kita saja yang belum mengetahui secara benar, bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan. FYI (for your information, red) dunia kerja dengan segala dinamikanya, selalu menarik untuk ditelusuri dan dipelajari. Sederhana saja, siapa sih yang tidak ingin hidup mandiri, mapan dan berpenghasilan? Semua orang tentu menginginkan kesuksesan dalam hidup dan karirnya, namun seringkali terjadi, terutama bagi kita yang masih “fresh graduate” alias baru saja menamatkan jenjang pendidikan dan belum ada pengalaman bekerja, merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dalam artikel ini, tim redaksi akan merangkum sejumlah informasi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan dunia kerja, setidaknya sebagai tambahan pengetahuan agar kita bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
KURANG MEMILIKI PERSONAL BRANDING YANG SPESIFIK.
Seperti apa kita mempresentasikan atau mensosialisasikan diri kita untuk bisa dikenal orang-orang disekeliling kita, merupakan inti dari sebuah Personal Branding. Dalam perannya di dunia kerja, katakanlah, apakah kita termasuk orang yang menyukai komunikasi? Pendidikan? Pemasaran? Pelayanan? Teknologi? Pariwisata? Kuliner? Atau hal-hal yang berkaitan dengan psikologi dan manajemen sumber daya manusia? Personal Branding erat hubungannya dengan passion, seperti yang kita ketahui, kalau passion adalah minat, kesukaan atau hobi yang kita selalu senang melakukannya. Sebagai contoh, seorang yang senang dengan bidang pelayanan, secara naluriah, tentu akan suka mencari dan sering menemukan, bagaimana sikap dari pelayanan yang baik, bahkan hingga mendekati sempurna. Dirinya akan secara spontan menjadi kritis, apabila mengetahui sebuah pelayanan terjadi dengan tidak sebagaimana mestinya, atau bisa jadi malah “il-feel” ketika dirinya mengetahui ada sebuah bentuk pelayanan yang tidak standar. Lantas apa hubungannya dengan dunia kerja? Tentu saja setiap perusahaan akan mencari dan menempatkan seorang pekerjanya sesuai dengan apa yang menjadi keahlian dari si calon pekerja, “right man on the right place” begitu istilahnya. Bukan asal bekerja, bukan asal mematuhi dan menjalankan peraturan, tapi juga mengetahui, keahlian apa yang ada dalam dirinya, yang kelak akan diberikan sebagai kontribusi kepada perusahaan tempat dia bekerja secara total dan loyal. Personal Branding yang spesifik, inilah yang disukai perusahaan, inilah yang selalu dicari dan dbutuhkan setiap perusahaan. Sudahkah kita memiliki sebuah Personal Branding yang spesifik.
BACA JUGA : 8 HAL SEPELE YANG BISA HANCURKAN KARIR KITA!
CENDERUNG MEMILIH PEKERJAAN YANG GAMPANG.
Ini bukanlah sebuah hal yang salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Karena ini merupakan sebuah pendapat yang akhirnya menjadi sebuah keyakinan yang beredar bebas di sekeliling kita. “Enak kerja begini aja, gampang”, mungkin kita sesekali pernah mendengar perkataan seperti itu. Bapak Tung Desem Waringin, sebagai pelatih sukses nomor 1 di Indonesia menurut majalah SWA, pernah berkata “keyakinan-keyakinan yang salah akan membuat orang sulit untuk mendapatkan kesuksesan”. Perlu kita ketahui, bahwa setiap orang punya cara yang berbeda dalam menapaki tangga kesuksesannya, boleh saja melihat orang lain sebagai inspirasi, namun sebaiknya tetap punya prosentasi yang tinggi terhadap kemampuan dan rasa percaya diri pada dirinya sendiri. Faktanya, setiap pekerjaan punya bebannya masing-masing, kita menyebutnya tanggung jawab. Seorang accounting yang bekerja dalam ruangan ber-AC, berpenampilan bak seorang manager, bergaji besar, fasilitas lengkap, memang terlihat seperti sedang melakukan pekerjaan yang mudah, hanya seputar pembukuan. Namun beliau tentu punya tanggung jawab yang besar dibalik itu. Jadi tidak ada pekerjaan yang mudah, perusahaan akan memberikan upah berdasarkan kontribusi dan beban tanggung jawab yang diemban untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Alangkah baiknya, jika kita adalah lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan, jangan memilih yang mudah, ambil setiap peluang yang ada, jangan ragu, jangan menunda. Kumpulkan setiap pengalaman demi pengalaman, ciptakan portofolio kita mulai dari bawah, “step by step”. Semakin banyak yang kita ketahui dan semakin besar tanggung jawab yang kita emban, akan semakin banyak juga pengalaman kita, dan tentu saja, akan semakin besar gaji kita.
BACA JUGA : TIPS & TRIK BELAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK PEMULA SEKALI!
KURANG PERSIAPAN SAAT WAWANCARA.
Wawancara merupakan sebuah pintu yang harus kita lewati sebelum kita bisa benar-benar masuk di dunia kerja. Kegagalan melewati fase ini berarti belum bisa diterimanya kita di tempat kerja. Ada beberapa “pakem” yang biasanya sudah kita ketahui saat akan di wawancara. Seperti contohnya, berbusana rapi, berperilaku sopan, berbicara dengan bahasa formal, tidak gugup dan lain sebagainya. Cukupkah? Ya, jika kita berbicara dalam era industri, bukan di era teknologi seperti sekarang ini. Banyaknya industri kreatif, “start-up business” yang bermunculan hampir setiap hari, memunculkan kompetisi sengit dalam dunia kewirausahaan dan giat para pelaku bisnis dan usaha. Para pemimpin perusahaan mendambakan seorang karyawan yang tidak hanya bisa menyelesaikan pekerjaan, namun juga kreatif dalam ikut menyumbangkan ide, untuk memajukan perusahaan melalui lahirnya sebuah inovasi. Maka jangan heran jika kita bertemu dengan si pewawancara dan beliau menanyakan soal visi kepada kita. “Seandainya saudara yang memiliki perusahaan ini, apa visi saudara untuk memajukan perusahaan ini?”. Dalam hal ini, melakukan persiapan sebelum berada dalam sesi wawancara, bisa jadi dengan mencari tau dulu, segala seluk-beluk tentang perusahaan yang akan kita lamar. Sebagai contoh, seorang pewawancara bertanya kepada pelamar. “Apa yang kamu ketahui tentang hotel ini?”, pelamar menjawab “Hotel ini adalah hotel bintang 5, hotelnya ada banyak di Indonesia, tempatnya bagus, ada di tengah kota”. Jika Anda adalah seorang pewawancara, Anda tentu lebih menyukai jawaban seperti ini “Hotel ini adalah hotel berjaringan internasional yang berpusat di Amerika Serikat, tersebar di lebih dari 50 negara di 4 benua, dengan jumlah karyawan mencapai ratusan ribu orang. Menurut data terakhir yang saya dapat dari sumber di Internet, restoran di hotel ini baru saja mendapatkan penghargaan bintang 3 dari Michelin Star“.
BACA JUGA : INILAH FAKTA PELUANG KERJA HOTEL & KAPAL PESIAR SEBENARNYA (NO HOAX)
MERASA CUKUP DENGAN KEBIASAAN.
Masih berhubungan dengan tulisan soal wawancara, masih ada diantara kita yang masih merasa cukup dengan kebiasaan terpola. Seperti halnya dalam menulis surat lamaran kerja, baik dalam bahasa Indonesia atau pun dalam bahasa Inggris. Kita masih sering menggunakan kalimat penutup “besar harapan saya agar bisa diterima di perusahaan yang bapak/ibu pimpin”. Dalam “Walk in Interview” berbahasa inggris misalnya, kita sering memulai introduction atau perkenalan dengan mengatakan secara langsung “my name is…..”. Apakah hal ini salah, tentu tidak. Namun alangkah baiknya jika kita memiliki diferensiasi atau pembeda, sesuatu yang membuat kita menjadi unik dan memiliki nilai tambah ketimbang pelamar lain, sesuatu yang secara kasat mata menampilkan kelebihan kita dibanding pelamar lain. Banyak hal yang bisa kita modifikasi dalam hal ini, tentu tidak lepas dari norma etika dan formalitas yang lazimnya ada dalam sesi wawancara. Semisal dalam menulis surat lamaran. Kita tidak selalu harus menggunakan “font” bergaya “times new roman” atau “calibri”. Kita boleh menggunakan “font” bergaya formal lain yang lebih menarik, yang bisa kita unduh dengan ragam pilihan di Internet. Di penutup surat, kita juga bisa menyampaikan seberapa antusiasnya kita untuk bisa diterima bekerja dan segera memulai pekerjaan, “Sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya apabila saya bisa segera bekerja, berkontribusi dan berprestasi untuk semakin memajukan, meningkatkan dan ikut berpartisipasi dalam mengembangkan perusahaan yang bapak/ibu pimpin, oleh karenanya, saya sangat menanti kabar baik menuju hari pertama saya bekerja di perusahaan ini”.
BACA JUGA : MANTAN SATPAM YANG BISA KELILING EROPA BERSAMA NCL MADIUN
JANGAN MENJADI PAKET HEMAT, JADILAH PAKET KOMPLIT.
Dalam unggahan video YouTube, Yuliana F. Hartanto seorang guru grooming Indonesia mengatakan “jika Anda dibawah standart, maka Anda tidak bisa bersaing. Jika Anda punya standart, Anda siap bersaing. Jika Anda diatas standart, maka Anda sulit tersaingi”. Memang benar, di jaman yang cepat berubah dewasa ini, mau tidak mau pola pikir kita juga harus ikut berubah. Dari pola pikir lama ke pola pikir yang baru. Idealnya, kita sudah tidak lagi mengandalkan ijazah ataupun sertifikat sebagai senjata utama dalam mencari pekerjaan. Mulailah membentuk, memperkaya dan terus mengaktualisasi diri agar kita memiliki banyak nilai tambah. Kombinasikan “Hard Skill” dan “Soft Skill” menjadi satu paket komplit yang bisa membawa kita unggul di dalam setiap medan pekerjaan. Sebut saja saat ini kita memiliki kompetensi sebagai seorang juru masak (koki), bukan berarti kita tidak boleh belajar tentang ilmu komputer bukan? Sekalipun kita tidak ingin bekerja diluar negeri, bukan berarti lantas kita menganggap bahasa inggris itu tidak penting bukan? Bahkan andaikata saat ini kita belum memiliki atau mendapatkan pekerjaan, bukan berati juga kita diam saja dengan dalih fokus mencari kerja, lalu kita bersikap pasif dan menganggap sekolah telah selesai, lantas kita berhenti dalam upaya menambah ilmu pengetahuan baru melalui belajar, yang bisa dilakukan dimana saja, kapan saja juga dengan siapa saja. Seperti halnya ketika kita berada dalam sebuah restoran, kemudian kita melihat pilihan paket menu yang disediakan. Biasanya paket hemat berisi makanan yang terbatas dengan harga yang relatif lebih murah (baca: gaji kecil, red), sedangkan paket komplit biasanya berisikan banyak hal dengan harga yang relatif lebih tinggi (baca: gaji besar, red) dari paket hemat. Mana yang lebih kita sukai untuk menyiapkan diri kita siap memasuki dunia kerja? Paket hemat atau paket komplit?
BACA JUGA : SEKOLAH CUMA 1 TAHUN, GAJI KERJANYA PALING SEDIKIT 10 JUTA PER BULAN?
And last but not least, teruslah berusaha sambil juga terus membuka wawasan dan pikiran. Perbanyak pengetahuan melalui informasi yang tersebar luas di internet atau membaur dan bergaul keluar rumah untuk sekedar mencari lingkungan, kenalan dan jaringan yang bisa memberikan kita banyak inspirasi baru. Salam Sukses. Salam Generasi Juang NCL Madiun!
Leave a Reply
Your email is safe with us.