NCL Madiun, November 2019 – Berangkat dari sebuah kesederhanaan, dan rasa minder karena tidak berkesempatan menjadi seorang pramugari, anak pertama dari pasangan Bapak Sugianto dan Ibu Endah bernama Mawar Muliyandani ini merangkai setahap demi setahap karir suksesnya sebagai insan perhotelan yang mandiri di usia mudanya. Perjuangan dan setiap cerita menjadi pengalaman yang inspiratif, bahwa memang sukses butuh proses, komitmen, loyalitas, keyakinan, juga ambisi yang positif. Meskipun harus menunggu 1 tahun setelah lulus sekolah, ternyata tidak menggeser niatnya untuk bisa bergabung dengan NCL Madiun dan mewujudkan keinginannya untuk berkarir di ranah Hospitality Industry. Lantas, bagaimana kisah dara kelahiran asli Nganjuk, 1998 silam ini. Berikut penuturannya, eksklusif bersama redaksi NCL Madiun.
“Sebenarnya saya ini bercita-cita ingin menjadi seorang Pramugari lo pak, cuma setelah saya mencari berbagai informasi, saya agak minder sih pak, bukan apa-apa, tapi perlu biaya yang banyak sekali ternyata, saya tidak sampai hati juga kalau membebani orang tua untuk mewujudkan keinginan saya, belum lagi soal kriteria fisik, wong saya ini ya biasa-biasa saja” begitu yang disampaikan gadis yang lebih akrab disapa dengan sapaan mbak Mawar ini, ketika ditanya oleh redaksi soal cita-cita awal sebelum akhirnya memantapkan diri di dunia perhotelan.
“pertemuan saya dengan NCL Madiun itu terjadi pas pihak NCL Madiun melakukan sosialisasi di sekolah saya (SMKN 1 Nganjuk), benar-benar beda dengan sosialisasi dari lembaga atau sekolah lain, gimana ya, presentasinya nggak ngebosenin lah, dari situ saya mulai simpatik dengan NCL Madiun. Namun ya itu pak, sedih karena saat saya lulus belum bisa meneruskan kesana, lagi-lagi soal biaya pak” ujarnya menceritakan sembari sesekali mengusap mata.
“ya mau gimana lagi pak, wong belum ada biaya, tapi saya target pak, pokoknya tahun depan saya harus ke NCL Madiun. Nah, selama setahun itu saya bekerja di sebuah studio foto di daerah Nganjuk pak, karena kan saya dulu pas sekolah dari jurusan Multimedia, jadi saya itu lulus sekolah tahun 2016, 2017 bulan Juni nya itu saya baru masuk NCL Madiun ini, lulus NCL Madiun tahun 2018 pak. Sempet juga sih iseng cari perbandingan dengan lembaga lain, cuma patokan saya cuma 1 aja sih pak, sama kayak SMA atau SMK Favorit di Nganjuk itu kan pasti banyak muridnya ya pak, nah sama pak, saya memilih NCL Madiun itu karena keliatan yang paling banyak muridnya, jadi ini pasti Sekolah Hotel Favorit, bukti alumni-alumninya pun sudah banyak juga dan rating website di internetnya juga paling tinggi diantara sekolah atau lembaga lain, jadi ya sudah, tetep ke NCL aja” begitu yang disampaikan mbak Mawar ketika ditanya ceritanya bisa masuk di NCL Madiun.
Tinggal di daerah Werungotok, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, mbak Mawar pun menyampaikan pesan motivasi kepada siapa saja yang ingin sukses bekerja dan memiliki karir gemilang di dunia perhotelan. “Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, apapun yang terjadi harus teguh berprinsip dan jangan mudah terpengaruh, berani menjalani proses dengan penuh keyakinan, tetap bersikap rendah hati pada siapapun entah senior atau teman sendiri, karena kita tidak tau dari kebaikan kita yang mana, yang akan kembali lagi kepada kita menjadi sesuatu yang lebih baik, itu sudah hukum alam”
Di kesempatan wawancara tersebut mbak Mawar juga ijin untuk mengucap rasa syukur karena melalui arahan, didikan dan perhatian yang diberikan oleh pihak Kampus NCL Madiun, saat ini mbak Mawar telah bekerja sebagai Staff di Hotel Aston Madiun (Hotel Bintang 4 Terbesar di Madiun). “Syukur kepada Allah SWT, untuk kedua orang tua saya, terimakasih juga untuk semua yang selalu menberikan Support buat saya mulai dari saya tidak bisa (mulai dari 0) hingga saat ini, untuk para guru pembimbing, instruktur dan dosen saya, saat saya masih bersekolah di SMKN 1 Nganjuk, maupun di NCL Madiun, karena semua ilmu yang diberikan sangat berguna dan bermanfaat untuk karir saya saat ini dan di masa depan nanti, serta tak ketinggalan juga untuk semua teman-teman saya, terima kasih sudah menjadi bagian terindah, terseru, terkonyol dan tak terlupakan dalam perjalanan hidup saya. I Miss You, All” – selesai
Komentar Terbaru