Kita tentu sering mendengar slogan “banyak jalan menuju Roma” yang artinya, banyak cara untuk mencapai sesuatu, entah itu keinginan kita, cara kita menyelesaikan masalah atau mencari jalan keluar di tengah kebuntuan. Dalam hal ini mari kita fokus kepada cara menjadi pribadi yang sukses. Lebih spesifik lagi, sukses dalam mewujudkan impian dengan menjadi pribadi yang unggul di tengah persaingan dalam dunia kerja. Mengacu pada slogan diatas, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi yang sukses di dunia kerja. Namun sebelumnya, penulis ingin menggali terlebih dahulu kepada para pembaca sekalian, apakah definisi sukses itu? Kebanyakan mungkin akan menjawab sukses berhasil mencapai sesuatu, sukses mendapatkan pekerjaan, sukses menjadi pribadi yang mandiri dan membanggakan, dan sejuta komentar lainnya yang semuanya tidak salah.
Nah, mengawali perjumpaan kita lewat kelas pembelajaran online ini, boleh kan jika penulis juga turut berkomentar soal definisi sukses. Menurut pandangan penulis, sukses berarti bisa memimpin diri sendiri. Alasannya sederhana, karena sukses dimulai dari hal terkecil, dari sesuatu yang paling sederhana, dari sesuatu yang sudah ada dalam diri kita, sejak lahir. Apa itu? Akal. Yang dalam bahasa akademik disebut sebagai Mindset atau Pola Pikir. Alasan itu juga diperkuat dengan pemikiran, bahwa sehebat, sekuat dan setinggi apapun faktor dari luar memberikan kita peluang, jika dalam diri kita sendiri tidak mau bergerak, tidak mau melakukan, bahkan minimal tidak mau menanggapi, tentu saja kesemuanya itu akan menjadi sia-sia. Benar ga sih? Jadi dengan tidak bermaksud menggurui, penulis yakin pasti pemikiran serupa atau yang lebih baik ada di dalam benak pembaca sekalian. Namun tidak ada salahnya kan jika penulis ingin berbagi, semoga ada manfaatnya. Mari kita mulai!
LEAD YOUR MIND!
Diatas sudah disinggung soal akal yang dalam bahasa akademik disebut dengan Pola Pikir atau Mindset dalam bahasa Inggris. Yes! ini adalah hal pertama yang harus kita miliki sebelum membangun Personal Development (Pengembangan Diri), sebagai pribadi yang sedang belajar, kita harus memahami kalau semua yang kita lihat, baca atau dengar bahkan dirasakan oleh perasaan kita akan terekam dalam memori (baca : otak, red). Baik disengaja atau tidak, memori itu akan menyimpan semua hal tersebut sebagai referensi otak kita dalam menganalisis sesuatu sebelum membuat keputusan. Oleh karenanya, orang yang banyak ilmu, banyak pengalaman, banyak wawasan, berbeda dengan orang yang masih kurang, tanpa perlu dijelaskan, penulis kira pembaca sekalian sudah paham arti kata kurang yang dimaksud. Namun, perlu diketahui, tidak semua yang hal yang tersimpan dalam memori kita itu baik adanya, kadangkala ada beberapa yang perlu disimpan, ada juga yang perlu dilupakan atau dibuang begitu saja. Filter. Penyaring. Itulah fokus kita dalam pokok pembelajaran Lead Your Mind atau Pimpin Pikiranmu. Tanpa filter atau penyaring, kita tidak bisa membedakan, mana yang berguna, mana yang justru akan memberikan resiko kepada kita. Setiap orang yang mempelajari atau melakukan hal seperti ini, sering disebut sebagai orang yang cerdas. Bukan pintar. Bingung? Membedakan antara pintar dan cerdas? Baik, penulis akan memberikan contohnya.
Sebut saja si Kumbang. Si Kumbang ini adalah orang yang berprestasi di sekolahnya, juara, peringkat pertama, selalu menjadi pemenang di setiap kontes pendidikan, namun ternyata si kumbang ini terlalu fokus dengan dirinya dan menganggap kalau orang lain tau rahasia suksesnya, dia akan memiliki pesaing. Kondisi si Kumbang tersebut bisa dikatakan pintar, namun belum cerdas. Andaikan si Kumbang melalui prestasinya kemudian membuka kelas pembelajaran, berbagi seputar ilmu dan pengalaman yang dia lakukan untuk menjadi sukses kepada orang banyak tanpa takut memiliki pesaing, karena menurut dia, adanya pesaing justru malah akan membuat dia semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi, selain itu, mungkin juga ada peluang untuk menghasilkan beberapa lembar rupiah dari kelasnya yang diadakannya itu. Sikap seperti itu, bisa dikatakan cerdas. Memanfaatkan sesuatu yang berguna untuk dirinya sendiri, juga bermanfaat buat orang lain, tidak ada yang dirugikan bukan.
Contoh si Kumbang diatas bisa dijadikan salah satu bahan referensi untuk membedakan orang yang pintar dan cerdas, karena orang yang pintar belum tentu cerdas, sedangkan orang yang cerdas sudah pasti? Ah, soal itu biar pembaca sekalian yang menjawabnya. Kendalikan pikiran, kuasai pikiran, pimpin pikiran, filter, saring, mana yang berguna dan bermanfaat, mana yang akhirnya malah menjadi resiko. Syukur jika pada akhirnya malah menciptakan peluang yang bisa memberikan inspirasi. Lead your Mind!
SOMETHING TO THINK
Sekarang, langkah lanjut dari pembahasan diatas, penulis akan mencoba mengajak para pembaca sekalian untuk berinteraksi dengan keadaan di sekitar kita. Coba pikir, renungkan bahkan jika perlu temukan jawaban dari beberapa hal berikut ini ;
- Siapa nama lengkap kamu dan apa arti nama yang diberikan oleh orangtuamu, adakah harapan terselip disana?
- Lihat bagaimana orangtuamu mengisi kehidupan, tanyakan pada mereka. Pernahkah mereka merasa hidup ini berat?
- Apa hal terindah yang pernah terjadi di masa remaja kamu, ketika kamu sekolah di tingkat SMA/SMK?
- Berapa usia kamu sekarang? Lalu hal apa yang sudah bisa kamu jadikan modal untuk memasuki hidup yang sebenarnya?
- Siapa orang yang kamu jadikan panutan, yang banyak memberikan inspirasi, bisa memotivasi kamu?
- Apa cita-cita kamu? Dan seberapa jelas kamu bisa membayangkan kelak kamu akan menjadi apa?
- Lihat kembali foto-foto kamu bersama teman-teman kamu? Apakah diantara mereka ada yang sependapat dengan kamu dalam banyak hal?
- Bercerminlah, lalu tanyakan bayangan dalam cermin itu, apa yang ingin kamu dapatkan tahun ini?
- Pejamkan mata, bayangkan hal-hal apa saja yang akan kamu lakukan sesuai rencanamu untuk menjadi pribadi yang lebih baik?
- Lalu sebelum selesai, tanyakan juga pada dirimu, apakah hari ini kamu merasa lebih baik dari hari kemarin?
Semoga Bermanfaat, Salam Sukses, Tetap Optimis!
Pakdhe HO
Komentar Terbaru