NCL Madiun, September 2020 – Dunia pariwisata memang memberikan peluang yang sangat besar kepada siapapun yang ingin memiliki pekerjaan dan jenjang karir yang menjanjikan untuk masa depan. Hal ini bisa dihubungkan dengan kebutuhan orang akan pariwisata yang tidak pernah mati sepanjang jaman. Bahkan pariwisata juga memberikan peluang kepada para pebisnis dan pengusaha untuk berinvestasi di bidang ini. Oleh karenanya, perlu tersedia sumber daya manusia yang kompeten, terdidik dan memiliki motivasi kerja yang tinggi untuk menghidupkan dunia pariwisata. Bukan hanya soal kegiatan wisata saja, namun juga faktor-faktor pendukung lain seperti ketersediaan biro perjalanan wisata, akomodasi penginapan, penggiat usaha kuliner, sampai kepada industri yang menyediakan berbagai souvenir.
Melihat besarnya peluang tersebut, tidak salah jika kemudian banyak dibuka sekolah-sekolah perhotelan yang menawarkan program praktis siap kerja dengan kesempatan memiliki karir di dunia pariwisata, khususnya di bidang kuliner, perhotelan dan kapal pesiar. Diantaranya ada yang dikelola secara profesional dan punya integritas, namun banyak juga yang dibuka untuk sekedar untuk mengambil keuntungan bisnis, dari kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap sekolah atau lembaga yang berkualitas dan bisa dipercaya.
Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, penulis sengaja menguraikan pengalaman yang disusun menjadi kumpulan tips bagi siapapun yang sedang mencari rekomendasi sekolah kuliner, perhotelan dan kapal pesiar terbaik yang bisa dijadikan batu pijak untuk memiliki karir cemerlang di masa depan. Dengan tujuan, agar kita yang menaruh harapan untuk memiliki hidup yang lebih baik, tidak tertipu dengan tampilan promosi yang begitu menariknya atau salah tempat karena kurangnya informasi. Selamat membaca!
CEK LEGALITAS & PERIJINAN
Sudah dijelaskan dalam kalimat pengantar diatas, bahwa memilih sekolah kuliner, perhotelan atau kapal pesiar haruslah selektif. Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah ijin atau legalitas dari sebuah sekolah atau lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan atau pelatihan di bidang kuliner, perhotelan dan kapal pesiar ini.
Pastikan sekolah atau lembaga yang ingin kita tuju sudah memiliki ijin atau legalitas lengkap seperti ijin dari dinas pendidikan setempat, akta pendirian berbadan hukum resmi, status akreditasi sampai ke tingkat NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional, red). Lembaga atau sekolah yang memiliki ijin atau legalitas lengkap secara prosedur telah diakui secara resmi oleh pemerintah dalam segi penyelenggara program pendidikan. Untuk memastikan hal itu, kita bisa melakukan pengecekan melalui situs : https://referensi.data.kemdikbud.go.id/
CEK LOKASI & STATUS KAMPUS
Bersyukur kita berada di zaman teknologi informasi, dimana internet menjadi rujukan utama untuk mencari berbagai informasi dan referensi, salah satunya untuk memeriksa lokasi dari sekolah, lembaga atau kampus yang ingin kita tuju. Manfaatkan fitur dalam aplikasi Mapping View seperti Google Maps, Google Earth atau Google StreetView untuk memastikan posisi letak atau alamat kampus secara akurat dan sesuai. Hal ini berlaku jika kita berada dalam posisi tidak dalam satu daerah dengan sekolah, lembaga atau kampus yang ingin kita tuju.
BACA JUGA : [GAK KUAT JANGAN BACA] CERITA PERJUANGAN ALUMNI SUKSES DARI SERAMBI MEKKAH
Jika masih berada dalam satu daerah, kita bisa mengetahui lebih banyak lagi misalnya tentang status bangunannya, apakah sudah milik sendiri atau masih sewa. Hal ini memang tidak begitu penting menurut sebagian orang, namun untuk kita yang memprioritaskan segi kenyamanan, tentu kita tidak ingin pembelajaran kita terhambat hanya gara-gara bangunan sekolah atau kampus kita berpindah tempat bukan?
CEK LATAR BELAKANG PENDIRINYA
Orang dibelakang layar itu penting, apalagi jika beliau adalah pimpinan sebuah sekolah atau lembaga. Orang bijak mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik, bahkan di beberapa cerita kehidupan pun muncul slogan “kalah pintar, menang pengalaman” artinya latar belakang pendidikan memang penting namun pengalaman jauh lebih penting. Mohon maaf, dengan tidak mengesampingkan peran pendidikan, penulis hanya ingin memberikan gambaran ilustrasi.
Ambil contoh misalnya ada seorang lulusan teknik mesin yang menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun di tingkat SMK, kemudian beradu kemampuan dengan orang lulusan SMP yang bekerja di bengkel motor selama 3 tahun. Secara logika, tentu pembaca sekalian sudah bisa memberikan kesimpulan, siapa yang lebih punya banyak pengalaman dalam hal bongkar pasang mesin bukan? Jadi, alangkah baiknya, jika kita ingin memilih sebuah sekolah kuliner, apakah pendirinya punya banyak pengalaman di bidang kuliner? Jika sekolah perhotelan, apakah pendirinya punya banyak pengalaman di bidang perhotelan? Begitu juga dengan kapal pesiar. Semakin banyak pengalaman dan bukti nyata dari pendirinya, semakin besar juga peluang keberhasilan yang bisa kita dapatkan sebagai peserta didiknya.
CEK FAKTA ALUMNI & LULUSANNYA
Sekolah atau lembaga yang berkualitas bisa diketahui dari prestasinya mencetak alumni sukses sesuai komitmen yang disampaikan ketika melakukan promosi. Jangan sampai terjadi, kita tergiur dengan bentuk promosi yang sedemikian menariknya, tapi tidak ada bukti nyata dari alumni yang mencapai promosi tersebut. Ambil contoh misalnya sekolah “A” menyerukan promosi tentang bekerja di kapal pesiar, tapi belum ada satu pun alumni atau lulusan sekolah “A” yang bekerja di kapal pesiar. atau tingkat perbandingannya terlalu kecil.
BACA JUGA : 5 JURUS ANDALAN UNTUK MENUNJANG KARIR PERHOTELAN
Hal ini tentu menjadi rasa khawatir yang tidak menutup kemungkinan akan memakan “korban promosi” berikutnya. Oleh karenanya, kita harus selalu menggunakan logika ketika memperhatikan bentuk promosi yang disampaikan, jika kebanyakan promosi menampilkan hal-hal baik yang menggiurkan, kita boleh kok bertanya, “jeleknya apa?”
CEK TESTIMONI
Jika ada orang yang mengatakan baik mewakili sekolah atau lembaga, maka hampir dipastikan orang itu sedang melakukan kegiatan promosi. Namun, jika hal tersebut keluar dari lingkungan orang-orang diluar sekolah atau lembaga, itu disebut testimoni. Testimoni ada 2, testimoni baik dan buruk. Testimoni baik merupakan kesan yang dirasakan seseorang ketika menerima manfaat atau keuntungan dari barang atau layanan jasa yang dipilih, sedangkan testimoni buruk tentu saja sebaliknya. Nah, dalam hal ini tentu kita bisa menggali informasi dari orang-orang yang pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di sekolah atau lembaga yang ingin kita tuju.
Misalnya dari testimoni alumni, peserta didik yang sedang sedang mengikuti kegiatan belajar atau jika memungkinkan dari masyarakat sekitar, tokoh masyarakat, instansi yang berhubungan juga “warganet” secara umum jika sekolah atau lembaga tersebut aktif melakukan publikasi di sosial media. Semakin banyak testimoni baik tentang sekolah tersebut, maka semakin bagus juga reputasinya. Namun sebaliknya, jika testimoni buruknya yang lebih banyak atau tidak atau bahkan belum memiliki testimoni, maka mengutip kata pepatah, sebaiknya kita “jangan membeli kucing dalam karung”
CEK KUALITAS SISTEM PENDIDIKAN
Sekolah atau lembaga yang berkualitas dan punya integritas tentu yang memiliki sistem pendidikan dan mutu yang diakui. Diakui disini maksudnya telah terbukti berhasil membawa lulusan atau alumni berprestasi di berbagai ajang. Misalnya ajang kompetisi, lomba atau pencapaian posisi dalam pekerjaan. Hal ini bisa terjadi jika suatu sekolah atau lembaga memiliki kurikulum pendidikan yang terukur dan terarah, kita bisa mengetahuinya dari kualitas materi modul pembelajaran, latar belakang pengajar dan juga ketersediaan sarana belajar, mulai dari ruangan kelas, media dan alat praktikum sampai materi non akademik semisal kegiatan outbound, study tour dan pendidikan pembangunan karakter.
BACA JUGA : 8 KEUNTUNGAN SUPER KEREN UNTUKMU YANG BERHASIL TEMBUS BEKERJA DI KAPAL PESIAR
Semakin banyak dan padat materi yang diberikan, maka semakin bagus pula mutu dan kualitas pendidikannya. Logikanya begini, bagaimana mungkin kita bisa menciptakan masakan yang enak dan lezat jika bahan dan bumbu masakan yang akan kita olah, kurang dan tidak lengkap, masuk akal?
CEK PEMINAT
Jeli dalam melihat dan memantau pemberitaan kegiatan sekolah atau lembaga yang akan kita tuju melalui dokumentasi dan publikasi media publikasi yang tersedia menjadi bahan referensi yang teramat penting bagi kita. Sekolah yang aktif melakukan promosi di berbagai media namun sepi peminat tentu menimbulkan kecurigaan dan rasa was-was. “Jika promosinya begitu menarik, kenapa sepi peminat?” Setidaknya hal itulah yang mungkin muncul dalam benak kita. Apalagi jika sekolah atau lembaga yang ingin kita tuju merupakan sekolah atau lembaga yang baru dibuka, salah-salah pertimbangan, bisa-bisa kita menjadi korban promosinya.
Biasanya kebanyakan, ciri-ciri sekolah atau lembaga yang baru dibuka adalah biaya pendidikan yang murah. Hal ini wajar dilakukan untuk memancing dan menjaring calon siswa. Bahkan ada juga beberapa sekolah atau lembaga yang memanfaatkan siswa dan alumni untuk menarik calon siswa dengan iming-iming komisi. Dalam hal lain, promosi “perang harga” seperti ini bisa jadi efektif, namun dalam hal investasi pendidikan, tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri. Jangan sampai biaya pendidikan yang murah tersebut mengurangi hak kita sebagai pembelajar.
CEK SISTEM PENYALURAN KERJA
Sekolah atau lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja, idealnya juga memberikan fasilitas penyaluran kerja untuk lulusan atau alumni. Cek bagaimana sebuah sekolah atau lembaga menyelenggarakan hal tersebut, apakah fasilitas tersebut bersifat transparan, terbuka sehingga bisa diketahui publik atau masyarakat umum, atau terbatas untuk kalangan sendiri. Karena dewasa ini banyak praktek-praktek “mafia pekerjaan” yang mengambil peluang dengan adanya kebutuhan di dunia kerja, yang kemudian memanfaatkan ketidak-tauan siswa atau masyarakat pada umumnya dalam hal rekrutmen atau penyaluran kerja.
Jangan terlalu percaya dengan lembaga atau sekolah yang memberikan fasilitas jaminan kerja. Sekali lagi, bisa jadi itu hanya trik promosi untuk menarik calon siswa. Karena logikanya setiap perusahaan, punya regulasi dan pengaturan manajemen dalam hal penerimaan pegawai baru. Lagi pula, jika ditelusuri lebih jauh, mengambil contoh dalam skala kecil, apakah sebagai manusia kita bisa memberikan jaminan kalau nanti sore hari tidak akan turun hujan? Jika jawabannya tidak, maka apalagi sekelas sekolah atau lembaga yang notabene-nya merupakan simbol edukasi. Maka idealnya yang diberikan adalah tuntunan dan panutan, bukan mimpi-mimpi atau ilustrasi pemanis sebagai media promosi. bener ga sih? – Selesai
Author : @pakdheho
Leave a Reply
Your email is safe with us.