NCL Madiun, Juli 2020 – Lulusan SMA cenderung memilih jalur pendidikan tinggi melalui program D3 atau S1 sebagai jenjang pendidikan lanjut setelah tidak lagi mengenakan seragam OSIS putih abu-abu. Namun tidak semua lulusan SMA mengambil jalur pendidikan yang demikian, jaman sudah berubah, banyak perkembangan dan perubahan yang terjadi di sekitar kita, apalagi ketika kita melihat prospek dan peluang yang bisa di dapatkan dalam dunia kerja setelah kita secara cukup mengenyam jenjang pendidikan. Ilmu pengetahuan, kompetensi, pengalaman dan attitude menjadi syarat utama agar kita bisa mendapatkan tempat dalam dunia kerja, apapun bidang kerjanya.
Seperti yang dipilih oleh mas Inan Nur Roffiq, alumni NCL Madiun lulusan SMAN 1 Badegan Ponorogo ini punya sudut pandang dan jalan yang berbeda dalam menyiapkan masa depannya. “Awalnya memang saya ingin kuliah S1, tapi kemudian saya berpikir, sekolah apapun ujung-ujung tujuan akhirnya kan supaya bisa lebih mudah cepat, lebih mudah dan lebih pasti mendapatkan pekerjaan. Pertemuan saya dengan NCL Madiun lewat media sosial dan informasi yang tersebar di internet tentang peluang karir, pekerjaan dan gaji yang bisa di dapatkan di dunia kerja ini, membuat saya merubah arah pandang saya, tidak lagi mengejar target masuk perguruan tinggi, tapi ke NCL aja!” ucap mas Inan yang akan dilanjut dalam wawancara profil alumni sukses berikut ini
BACA JUGA : AWAS! 5 HAL INI BISA BIKIN KITA SUSAH DAPAT KERJA! (Artikel Untuk Usia 17 +)
Tinggal di kawasan desa Tegalombo kecamatan Kauman kabupaten Ponorogo, mas Inan atau mas Roffiq tak ubahnya seperti remaja yang sedang membentuk sikap dan karakter memasuki fase pendewasaan diri, masa transisi diwarnai dengan hiruk pikuk dunia remaja dengan segala dinamikanya, meskipun begitu, di waktu senggang, mas Inan juga berpikir tentang masa depan, lamunan tentang masa depan yang ingin menjadi kebanggaan buat orangtua dan keluarga, punya pekerjaan tetap, bisa dapat uang dari gaji serta keinginan untuk bisa punya ini dan itu menjadi semangat motivasi yang menghidupkan impiannya, terlebih ketika mas Inan menemukan NCL Madiun di berbagai media publikasi di ranah internet, rasanya impian itu semakin terlihat jelas, apalagi ketika secara diam-diam mas Inan juga mencari informasi lewat alumni melalui komunikasi perpesanan pribadi, semuanya seakan menjadi persamaan visi dan misi untuk melanjutkan pendidikan ke NCL Madiun setelah lulus dari SMAN 1 Badegan Ponorogo. “Jujur nih ya, saya dulu itu bingung sendiri karena saking banyaknya membandingkan sekolah perhotelan, yang ini fasilitasnya begini, yang sana begitu, wah bingung pokoknya, udah gitu promosinya keren-keren! Dan sebenarnya saya hampir tidak jadi ke NCL Madiun lo, ada juga sekolah perhotelan dekat lokasinya NCL, yang menurut saya sih lumayan lah, kalau ditanya soal kenapa saya pada akhirnya memilih NCL, menurut saya, promosinya NCL Madiun itu jujur dan realistis, tidak muluk-muluk dan ribet kayak yang lain” kata mas Inan
BACA JUGA : ALUMNI NCL MADIUN TEMBUS KERJA PERUSAHAN KAPAL PESIAR TERBESAR DI DUNIA!
Tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Mas Inan yang mengatakan kalau promosi dari NCL itu jujur dan realistis, redaksi menggali lebih jauh soal itu “Ya apa yang disampaikan dengan apa yang saya temui disana itu sesuai banget, mulai dari fasilitasnya, kelasnya, sarana prakteknya sampai sistem penyaluran kerjanya, pas ora geser pokoke (pas tidak berubah, red) termasuk tempat parkirnya pun disampaikan, hahahaha. Jadi begini, biasanya kan kalau promosi itu yang disampaikan yang bagus-bagusnya, nah saya waktu itu tanya, yang kurang dari NCL ini apa? Terus dijawab sama CS (Costumer Service, red)-nya, tempat parkir kita masih sempit, jadi kadang-kadang ada yang parkirnya diluar kampus. Dan itu memang beneran gitu, keren, saya akui kejujurannya keren pokoknya. Apalagi dosen sama pengajarnya juga keren!” sambung mas Inan
BACA JUGA : MASIH SISWA, TAPI UDAH BISA JALAN-JALAN DALAM KAPAL PESIAR. CARANYA?
Saat ditanya kesan-kesan tentang dunia kerja perhotelan, mas Inan menjawab “Awal saya masuk dunia kerja perhotelan itu ketika saya OJT (On The Job Training, red) di Harris & Pop Hotel Solo, saya ambil departemen Food Product. Nah saat OJT itu saya merasakan kalau dunia kerja perhotelan itu gimana ya bilangnya, ada enak dan tidaknya juga, ibaratnya ya ada suka dukanya, kalau sukanya ya saya di ajarkan berbagai macam ilmu memasak disana sama senior-senior, pokoknya tentang teknik memasak dan macam-macam masakan, suasana kerja disana juga bikin betah, malah kita sudah seperti keluarga sendiri jadi tidak ada kata senior maupun junior. Kalau dukanya, kadang ya suka dimarahi, pulang lembur dan lain-lain, wajarlah namanya juga kita bekerja, kalau salah ya ditegur, kalau pekerjaan belum selesai, ya mau tidak mau harus tanggung jawab, but so far so good (sejauh ini baik-baik saja, red) kok” jawab mas Inan
Melanjutkan sesi tanya jawab dalam wawancara yang dilakukan via media perpesanan online, tim redaksi juga tidak lupa menanyakan soal arah karir ke depan kepada mas Inan “Menyesal? Kok lucu ya pertanyaannya, hahahaha. Ya tidaklah, saya justru merasa sangat bersyukur dengan apa yang saya lakukan sekarang, keluarga, orangtua juga semua ikut merasa senang, setidaknya saya bisa lah dikatakan mandiri sambil sedikit-sedikit juga bantu orangtua dan saudara-saudara, teman-teman juga masih sering kontak, malah ada beberapa yang ingin merubah arah terus ikut ke NCL aja biar lebih cepat bisa kerja.
BACA JUGA : TERBONGKAR..!! RAHASIA BEKERJA DI KAPAL PESIAR KOK BISA SEMUDAH ITU…???!!!!!!
Ya setidaknya apa yang saya ceritakan ini murni pengalaman saya pribadi, apa yang dulu saya mimpikan sekarang sudah bisa saya rasakan, saya bekerja di Hotel Allium Cepu, Alhamdulillah kalau soal pendapatan, gaji saya sudah tembus 4 juta per bulan. Ke depan saya ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang dunia makanan, sambil menabung sedikit-sedikit supaya bisa buka restoran suatu saat nanti, mungkin juga kalau pandemi covid-19 ini berakhir saya ingin merantau ke Jakarta atau Batam, saya dengar disana suasana kerjanya lebih kompetitif lagi, jadi sekalian bisa memacu diri saya juga untuk punya kualitas dan nilai standar yang lebih baik lagi. Amin!” lanjut mas Inan
Menutup sesi akhir wawancara, tim redaksi tak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada mas Inan untuk kesediaannya berbagi wawasan, pengalaman dan juga testimoninya, sebagai kalimat penutup, mas Inan juga ikut memberikan pesan kepada adik kelas yang saat ini tengan mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja di NCL Madiun. “Utamakan niat dulu, kalau niatnya bener Insya Allah jalannya juga bener, jangan pernah menyerah karena semua semua tidak ada yang instan. Tidak ada jaminan karena hidup itu penuh dengan ketidak-pastian, kita harus punya pedoman, mentor, guru, pembimbing yang bisa mengantarkan kita sampai ke tujuan, tetap berproses, tetap memperkaya diri untuk terus belajar dan mencari ilmu-ilmu baru dari berbagai media.
Buat bapak/ibu dosen pengajar dan semua bapak/ibu instruktur juga saya ucapkan terimakasih banyak sudah mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada kita semua, sudah mau sabar juga membimbing kita terutama Pak Moko dan Pak Aries. Khususnya Pak Sudarto, Bu Anny dan Mr. Jo serta seluruh keluarga besar NCL Madiun semuanya terimakasih banyak sudah di beri kesempatan menjadi bagian dari keluarga besar NCL Madiun yang tercinta ini. Tak bisa di ungkapakan dengan kata-kata! Bahkan setelah bekerja pun masih kangen pengen kuliah lagi di kampus! Salut buat NCL Madiun yang selalu membantu alumninya dalam dunia kerja. Beda sama yang lain yang setelah lulus terus tidak diurusin. Bangga menjadi alumni NCL Madiun. Sekolah Perhotelan paling keren pokoknya.!! Selesai.
4 Comments
Leave your reply.