NCL Madiun, Agustus 2019 – Lulusan SMAN 1 Barat dari jurusan IPA bernama Indah Qohhrrinur Widyoyanti ini, bagi sebagian orang mungkin menyayangkan keputusannya memilih NCL Madiun sebagai pendidikan lanjutan pasca pendidikan formal di tingkat SMA sederajat. Namun bagi gadis yang juga tercatat sebagai alumni NCL Madiun Gelombang 1 TA 2014-2015 ini justru bersyukur lantaran keputusannya tidak seburuk yang dibicarakan banyak orang soal peluang lulusan diploma. “Alhamdulillah, saya baru saja selesai 2 kontrak di Kapal Pesiar Carnival Victory, bahagia sekali rasanya bisa mewujudkan impian dan janji saya kepada kedua orang tua untuk memberangkatkan mereka pergi umroh. Semoga tidak menjadi Riya’ (pamer, red) dan bisa diambil inspirasinya, sehingga bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat buat kita semua.”
BACA JUGA : Lulusan SMKN Wonoasri (SMK PINK) Madiun Yang Mendunia Di Usia 23 Tahun
Ditemui langsung oleh tim redaksi dalam kunjungannya ke kampus NCL Madiun, gadis yang bekerja sebagai Hotel Steward di kapal pesiar ini juga mengungkap kerinduannya pada suasana kampus saat sebelum dirombak total. “NCL Madiun semoga terus berkembang, saya bangga sekolah disini. Tapi jujur saya kangen kampus saya yang dulu, yang masih bentuk rumah, yang suka banjir kalau pas hujan deras, hehehe” ucap mbak Indah, sapaan akrabnya.
BACA JUGA : Lulusan SMAN Jogorogo Ini Ternyata Punya Gaji Paling Sedikit 6 Juta Per Bulan!
“Sebenarnya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, tergantung tujuannya kemana. Sekarang siapa sih yang tidak ingin punya pendidikan tinggi, ingin punya gelar, bisa merasakan aktivitas sebagai mahasiswa sebenarnya melalui program perkuliahan, baik yang D3 atau S1. Namun kebetulan tujuan saya bukan ke situ, tujuan saya semenjak dulu memang ingin cepat kerja. Lagipula kalau di renungkan, baik yang lulusan sarjana atau pun diploma, tetap sama-sama cari kerja kan, sama-sama butuh memiliki penghasilan kan. Jadi kalau ada yang 1 tahun bisa kerja, kenapa harus menunggu 3 sampai 4 tahun, kemudian baru cari kerja, buat saya sih kelamaan aja. Bapak dan Ibu saya cuma petani di desa. Temen-temen saya mungkin bernasib lebih beruntung dari saya, bisa kuliah, bisa jadi sarjana, sementara saya hanya lulusan diploma tanpa gelar. Apapun itu, saya tetap bersyukur” kata mbak Indah.
BACA JUGA : Ferry Pratama: “Masih Training Pak, 1 Hari Pernah Dapat Tips 700 Ribu!”
Ditanya soal pertemuannya dengan NCL Madiun, mbak Indah bercerita “Begini ya, di sekolah saya dulu (SMAN 1 Barat, Magetan) itu jarang sekali ada sosialisasi seperti yang kayak NCL Madiun begini, pokoknya yang program singkat cepat kerja lah. Kebanyakan yang boleh sosialisasi itu dari kalangan Universitas, sedangkan tidak semua teman-teman saya tuh mau kesana, banyak faktor juga, tapi yang jelas faktor ekonomi sih. Jadi ya harus mencari informasi secara mandiri, sering buka internet dan media sosial” ujarnya.
BACA JUGA : Aziz: “Saya Selalu Meneteskan Air Mata Kalau Ingat NCL Madiun (Cerita Inspiratif)”
“Justru saya tau nya itu dari poster-poster yang ada di pinggiran jalan itu, setelah diberikan ijin orang tua, ya sudah saya masuk di NCL Madiun. Dalam hati saat itu saya merasa beruntung juga sih, takutnya nanti kayak ada tes apa gitu, kayak mau masuk perguruan tinggi, tapi Alhamdulillah ternyata di NCL Madiun itu tidak ada tes nya” lanjut mbak Indah
BACA JUGA : Apa Aja Sih Keunggulan NCL Madiun? Masuk Sini Biar Tidak Kepo Terus!
Mbak Indah yang juga pernah tercatat sebagai trainee (peserta program magang, red) di Harris Resort Waterfront Batam dan tinggal di desa Joggrang, Kecamatan Barat, Kab. Magetan ini mengakui sendiri bahwa ternyata dunia kerja itu tidak hanya soal kamu lulusan mana, gelar kamu apa, ada pengalaman tidak. Dalam ceritanya beliau juga menyampaikan beberapa pendapat pribadinya. “Perkembangan jaman juga mengubah cara orang berpikir, mungkin jika kita bicara sebelum tahun 2010, mungkin memang sulit untuk bisa bekerja jika hanya mengandalkan ijazah SMA, setidaknya D3 deh. Tapi ini 2019. Dunia kerja, apapun itu, tidak hanya Hotel atau Kapal Pesiar. Ketika mereka ingin merekrut calon karyawan, yang paling pertama ditanyakan adalah “kamu bisa apa? Maka beruntunglah mereka yang semasa sekolahnya lebih banyak praktek ketimbang teorinya. Apalagi kalau dari awal sudah sadar, kalau sekolah dengan jenjang pendidikan yang relatif lebih lama, tentu memerlukan biaya yang juga relatif lebih besar ketimbang yang program belajarnya lebih singkat” begitu ungkapan mbak Indah
BACA JUGA : Apa Saja Sih Kerjaan Anak Perhotelan, Gaji & Peluangnya? MASUK SINI KAK..!!
Ditanya soal referensi, mbak Indah lebih cenderung memberikan jawaban netral, “NCL Madiun ini ya? saya kira semua orang punya kebebasan untuk memilih, mana sekolah yang dirasa paling bagus, paling cocok, paling sesuai bagi mereka, saya tidak bisa memandang sesuatu secara subjektif, karena saya yakin ada banyak sekolah perhotelan dan kapal pesiar selain NCL Madiun ini diluar sana, masing-masing tentu akan berusaha menampilkan yang terbaik, supaya bisa menjaring calon peserta didik baru. Jujur, Saya sih tidak tau bagaimana kalau di sekolah lain, sehingga saya juga tidak bisa membuat perbandingan yang obyektif. Kalau buat saya sendiri, secara pribadi, saya memandang NCL Madiun ini sebagai sekolah yang amanah, sudah itu saja. Bahwa menjadi yang terbaik itu penting, tapi bisa dipercaya itu jauh lebih penting” ucap mbak Indah mengakhiri wawancara.
5 Comments
Leave your reply.