Mas Fuad : “Menurut Saya, Sukses Di NCL Madiun Itu Seperti Naik Bis Dari Lamongan Ke Madiun”

NCL Madiun, Maret 2020 – Merasa kurang percaya diri karena memiliki banyak kekurangan tidak menjadikan “sang penghibur” yang berasal dari daerah Lamongan ini berkecil hati, patah semangat lalu menerima keadaan dengan berpangku tangan. Tidak! Dia berjuang, dia berusaha, meskipun pada awalnya hanya bermodalkan niat dan keyakinan bahwa hidup itu berputar, apa yang terjadi saat ini tidak bersifat selamanya, segala sesuatunya bisa berubah. Memang yang kemarin sudah menjadi masa lalu, yang berada di masa depan pun masih menjadi harapan, namun setiap hari yang dilalui adalah kenyataan. Kenyataan itulah yang memberikan nafas semangat bagi Achmad Sofi Fuadi, lulusan SMA Dr. Musta’in Romly yang lebih akrab dipanggil “mas Fuad” ini terbukti sukses berkarir di dunia perhotelan berkat perjuangannya bersama NCL Madiun. Berikut kisah inspiratifnya, eksklusif untuk Anda semua pembaca setia rubrik kabar alumni NCL Madiun.

“Pertama kali saya tau NCL Madiun itu dari Edufair, ya itu ya, apa sih, pameran pendidikan, pokoknya begitulah” ucap mas Fuad dalam percakapan online. “Ya karena memang tujuan saya kan setelah lulus mencari kerja. Kalau ditanya kenapa tidak kuliah? Gimana ya jawabnya, jujur saja, saya ini orangnya tidak terlalu pintar meskipun saya sekolah di SMA, lagi pula teman-teman saya yang pintar-pintar juga tidak lanjut kuliah kok, la kalau saya kuliah, kan sikap saya bisa jadi penghinaan buat teman-teman saya yang pintar, hahahaha. Tapi ya mungkin lebih tertarik untuk bisa segera bekerja dan mencari uang aja, hehehehehe” Lanjut mas Fuad dengan khas gaya candanya.

Ketika ditanya kenapa memilih NCL Madiun, mas Fuad menjawab, “awalnya iseng aja sih, kok sepertinya meyakinkan gitu lo, sudah banyak buktinya, sudah banyak testimoninya, website, facebook, instagram semuanya isinya bagus-bagus, jadi ya coba-coba aja sih. Tapi sebenarnya saya itu ingin kasih tantangan buat NCL Madiun, biasanya kan orang-orang perhotelan itu cakep-cakep ya, nah kira-kira kalau orang seperti saya ini, bisa tidak sama suksesnya sama alumni-alumni yang lain, gitu lo, hahahahahaha” jawab mas Fuad sembari tertawa.

Mas Fuad juga menambahkan ceritanya, “Tapi memang benar sih, saya di kampus itu selalu diberikan semangat, diberikan motivasi, kata dosen saya, Fuad kalau kamu dilahirkan sebagai orang yang penuh kekurangan, apakah kamu meminta hal itu kepada Tuhan yang menciptakan kamu, saya jawab tidak, lalu dosen saya berkata, tapi kamu boleh tidak meminta kesuksesan, keberhasilan, kelancaran, kemudahan dan kelancaran dalam mengisi hidup kamu sehingga kamu bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita kamu, saya jawab boleh. Sejak saat itu saya selalu merasa, kalau saya pasti sukses, pasti sukses, pasti sukses, pasti pokoknya!”

Redaksi yang kala itu berdiskusi dengan mas Fuad juga menanyakan perihal perjalanan sukses mas Fuad, mulai dari mengikuti masa pembelajaran di kampus sampai akhirnya bisa punya pekerjaan tetap, mas Fuad bercerita “sama, semuanya sama, yang di informasikan sama bagian informasi dulu sama dengan yang saya alami di kampus, materinya yang diberikan juga sama, semuanya sama pokoknya, masuk kelas jam-nya sama, saya masuk kelas, temen-temen juga masuk kelas, waktunya pulang ya pulang, waktunya praktek ya praktek, waktunya liburan ya liburan, sama semua, kan udah tinggal mengikuti aja, jalannya sudah ada, caranya sudah ada, metodenya sudah ada, ibarat makan tuh, makanannya sudah ada, tinggal di makan aja, ya kan. Setelah di kampus saya training, setelah training saya bekerja, kan memang begitu jalannya. Jadi sebenarnya tidak ada yang spesial di NCL Madiun, semuanya sudah lengkap tersedia, kita tinggal pilih, tinggal makan, hahahahahaha”

Redaksi yang ingin mengetahui makna dibalik candaan yang diberikan mas Fuad mencoba menafsirkan maksud dari setiap informasi yang diberikan, “oke oke sekarang serius ya, serius ini. NCL Madiun ini paket lengkap buat orang-orang yang ingin lebih mudah, lebih cepat dan lebih pasti bisa mendapatkan pekerjaan di bidang perhotelan atau kapal pesiar. NCL Madiun punya kampus dengan fasilitasnya, punya dosen dengan pengalamannya, punya mitra kerja sebagai tempat penyaluran kerja alumninya, punya cara, punya sistem, punya mekanisme yang bisa mengantarkan semua siswa, termasuk saya, untuk bisa sukses berkarir dan bekerja di dunia perhotelan atau kapal pesiar, tinggal mengikuti saja, kuncinya itu, di ikuti saja sampai kita sampai di tempat tujuan, maksud saya sampai kita mendapatkan pekerjaan, ibarat kita naik bis nih dari Lamongan ke Madiun, sudah ikuti saja supirnya, maksud saya supirnya itu NCL Madiun, kalau belum sampai tujuan jangan turun dulu, sabar, nikmati perjalanannya, maksud saya nikmati prosesnya. Kadang di jalan mungkin macet, lalu lintas padat, mungkin bannya gembos atau bocor, itu biasa, yang penting sabar, dan namanya bis, namanya supir, maksud saya NCL Madiun ini, kan punya tanggung jawab untuk mengantarkan semua penumpangnya, maksudnya saya siswanya, untuk sampai ke tempat tujuan, sampai bisa bekerja kan, gitu lo maksud saya” ucap mas Fuad kali ini dengan gaya yang lebih serius.

Ketika ditanya soal pekerjaan nya sekarang mas Fuad menjawab, “Alhamdulillah sekarang saya bekerja di Surabaya, tadinya saya di Batam. tapi dimanapun saya bekerja, ya Allah kan ngasih rejekinya disitu, ya dijalani saja. Kalau soal pendapatan atau gaji saya, sebenarnya tidak bisa dibilang banyak atau sedikit, tapi cukup atau tidak, karena banyak atau sedikit itu kan tergantung masing-masing orang menilai ya, ada yang gajinya bisa puluhan juta tapi merasa masih kurang, ada yang gajinya cuma UMR tapi merasa sudah cukup, kalau saya sendiri Alhamdulillah gaji saya kecil, cuma 3 jutaan, cuma tipsnya yang saya dapatkan itu 2x lipat dari gaji saya, jadi kalau di total berapa ya? hahahaha, kurang lebih begitulah” jawab mas Fuad.

Sebelum mengakhiri sesi wawancara, mas Fuad hanya menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantunya, mendukung serta mendoakannya, terutama untuk dosen favoritnya, Mr. Firman, usaha itu penting, belajar itu penting, berjuang itu penting, namun dari semua itu ada satu kepentingan yang harus ada diatasnya, yaitu doa dan keyakinan, terkadang bukan karena kita pintar, bukan karena kita cakep, bukan karena kita punya ini itu lalu bisa menjadi sesuatu, buat saya, bisa menjadi sesuatu itu tidak lain dan tidak bukan karena Ridlo dari Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, saya sangat meyakini itu, sampai sekarang, sampai kapan pun” Selesai.

Mas Fuad : “Menurut Saya, Sukses Di NCL Madiun Itu Seperti Naik Bis Dari Lamongan Ke Madiun”

Leave a Reply

Your email is safe with us.

Berita Terkini

Advertisement

Arsip

Kategori

Komentar Terbaru